PONDOK PESANTREN AL-QODIRI 1 JEMBER

LEMBAGA PENDIDIKAN BERBASIS PESANTREN

Ketik Kata Kunci

TULIS SENDIRI SEJARAH ANDA

Minggu, 28 Juni 2015, Minggu, Juni 28, 2015 WIB Last Updated 2021-08-10T23:14:59Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini

           Pernah, suatu ketika saya beri’tikaf di Masjidil Haram pada saat cuaca sangat panas, satu jam menjelang shalat Zhuhur. Tiba-tiba seorang lelaki yang sudah sangat tua berdiri dan memberikan air dingain kepada orang-orang yang hadir di tempat itu. Kedua tangannya masing-masing memegang sebuah gelas. Dia memberi minum jamaah dengan air zam-zam. Setelah seseorang selesai minum, dia kembali mengambil air dan kembali memberi minum kepada yang lain. sudah sekian banyak orang yang dia beri minum. Saya lihat keringatnya mengucur deras, sedangkan orang-orang hanya duduk menunggu giliran mendapatkan air minum dari yang tua tadi. Saya kagum pada semangat, kesabaran, dan kecintaannya pada kebaikan, serta wajahnya yang selalu menebar senyum saat memberi minum. Akhirnya, saya tahu bahwa kebaikan itu sangatlah mudah dilakukan oleh siapa saja yang oleh Allah dimudahkan untuk melakukannya. Allah memiliki simpanan kebaikan yang banyak sekali, yang akan dikaruniakan kepada siapa sja yang Dia kehendaki. Dan, Allah juga mengalirkan keutamaan, meski sedikit, kepada orang-orang yang baik yang senang melakukan kebaikan kepada sesama. Dan, Allah tidak senang melihat keburukan menimpa manusia.
Abu Bakar siapa menempuh semua bahaya pada saat hijrah untuk melindungi Rasulullah.
Hatim rela tidur dalam keadaan lapar asal tamu-tamunya kenyang.
Abu Ubaidah tidak tidur malam di tengah tentaranya yang nyenyak tertidur.
Umar ibn Khaththab keliling kota Madinah pada saat penduduk Madinah sedang terlelap tidur.
Pada musim paceklik, Umar hanya bisa membolak-balikkan badan karena lapar. Seluruh makanan miliknya ia bagikan kepada rakyatnya.
Abu Thalhah menjadikan dirinya sebagai tameng pada saat perang Uhud untuk melindungi Rasulullah dari gempuran anak panah.
Ibnul Mubarak memberi makanan kepada orang lain, padahal dia sendiri dalam keadaan puasa.
*disarikan dari kitab LA TAHZAN, karya fenomenal Dr. ‘Aidh al-Qarni
Komentar

Tampilkan

Terkini

Followers